analisis puisi, lagi
masih punya utang bikin analisis puisi 4. makin nggak abis pikir sama puisi yang bahasanya aneh2 alias puitis gitu. hfff,, ini nih contoh puisinya M Fadjroel Racman.
Surga Terbakar
hutan di berlin jinak bagai semak rimbun, rahangnya tak muat mengunyah letih dan sepimu
kutebar saja mengikuti arah angin 1.135 abu mayat tersisa dalam keranjang musim dingin
apakah aku mengenal empat musim yang membakar pori-pori kulit liar eropamu?
kafe tua meledakkan 1.000 gelas bir, busanya menyulut seringai abad luka di bibir mesum
semua negeri adalah negeriku. melata bagai musim dingin terakhir, sirna di sungai darah
faust terbaring kaku berselimut salju, telanjang di pedestrian, luka menyalib lambungnya
angin liar menampar ranting retak kedinginan, "salju jalang menggulung langit ke utara!"
sepi berziarah bunga apel menunggu di gerbang penaklukan romawi di tenggorokan berlin
negeri ini juga negeriku. hujan salju turun lebat, berlayar letih ke selokan rumah bundaku
3 ekor gagak hitam mengumpat wajah beku bunga ungu, mekar tiba-tiba di selangkangan
istana salju putih melenggang dari kutub utara. mengabarkan siksa terakhir musim dingin
bibit luka digigit pelacur tersesat negeri jajahan, "tuan, tuhan tak berumah di kota berlin."
negeri ini juga negeriku, kengerian membiak di kamar tidur, menyeringai di layar televisi
paru-paru hengus menghirup udara sangit daging terbakar dari belulang sinagoga yahudi
tersisa nafas sangsi dan gelisah, doa terkubur rerumputan dan abu jantung kertam samudera
ke panas api neraka ataukah harum surgawi, mephistopheles dan faust menggadai jiwa?
engkau berteriak di sepi berlin, mengorek luka terpedih, memanggangnya di uap alkohol
seperti musa tersesat di gunung tursina, telapaknya menyala airmata tangisan tak bernama
daun oak berjinjit meniti gerbang gua batu menepiskan beku serpihan salju berabad-abad
tertatih berlin bangkit dari abu surga teebakar, menjelma belati, "tikam lambung kristus!"
(berlin, 2006, M. Fadjroel Rachman)
bisa sih ya kita nginterpretasiin, tapi butuh waktu yang lama dan kesabaran yang hakiki (wwkwkkw). tapi menidng dibaca aja secara keseluruhan antologi puisinya M. Fadjroel Rachman yang judulnya Dongeng Untuk Poppy. perjalannan dari tempat ke tempat menghasilkan efek tersendiri saat kita membacanya.
postingan kali ini emang ga mutu banget.maklumlah ya,selingan di tengah-tengah ngerjain tugas analisis antologi puisi. hehe
see ya in the next post,,, ^,^
Surga Terbakar
hutan di berlin jinak bagai semak rimbun, rahangnya tak muat mengunyah letih dan sepimu
kutebar saja mengikuti arah angin 1.135 abu mayat tersisa dalam keranjang musim dingin
apakah aku mengenal empat musim yang membakar pori-pori kulit liar eropamu?
kafe tua meledakkan 1.000 gelas bir, busanya menyulut seringai abad luka di bibir mesum
semua negeri adalah negeriku. melata bagai musim dingin terakhir, sirna di sungai darah
faust terbaring kaku berselimut salju, telanjang di pedestrian, luka menyalib lambungnya
angin liar menampar ranting retak kedinginan, "salju jalang menggulung langit ke utara!"
sepi berziarah bunga apel menunggu di gerbang penaklukan romawi di tenggorokan berlin
negeri ini juga negeriku. hujan salju turun lebat, berlayar letih ke selokan rumah bundaku
3 ekor gagak hitam mengumpat wajah beku bunga ungu, mekar tiba-tiba di selangkangan
istana salju putih melenggang dari kutub utara. mengabarkan siksa terakhir musim dingin
bibit luka digigit pelacur tersesat negeri jajahan, "tuan, tuhan tak berumah di kota berlin."
negeri ini juga negeriku, kengerian membiak di kamar tidur, menyeringai di layar televisi
paru-paru hengus menghirup udara sangit daging terbakar dari belulang sinagoga yahudi
tersisa nafas sangsi dan gelisah, doa terkubur rerumputan dan abu jantung kertam samudera
ke panas api neraka ataukah harum surgawi, mephistopheles dan faust menggadai jiwa?
engkau berteriak di sepi berlin, mengorek luka terpedih, memanggangnya di uap alkohol
seperti musa tersesat di gunung tursina, telapaknya menyala airmata tangisan tak bernama
daun oak berjinjit meniti gerbang gua batu menepiskan beku serpihan salju berabad-abad
tertatih berlin bangkit dari abu surga teebakar, menjelma belati, "tikam lambung kristus!"
(berlin, 2006, M. Fadjroel Rachman)
bisa sih ya kita nginterpretasiin, tapi butuh waktu yang lama dan kesabaran yang hakiki (wwkwkkw). tapi menidng dibaca aja secara keseluruhan antologi puisinya M. Fadjroel Rachman yang judulnya Dongeng Untuk Poppy. perjalannan dari tempat ke tempat menghasilkan efek tersendiri saat kita membacanya.
postingan kali ini emang ga mutu banget.maklumlah ya,selingan di tengah-tengah ngerjain tugas analisis antologi puisi. hehe
see ya in the next post,,, ^,^
Komentar
Posting Komentar