PT KA versus Atapers
Masih ingat dengan fenomena ‘peselancar kereta’? Itu dia yang membuat PT KA semakin gencar melaksanakan beberapa program untuk mengatasi para penumpang nakal tersebut. Baru-baru ini PT KA meluncurkan cara baru mengatasi hal tersebut, yakni dengan cara menggantungkan bola-bola beton di atas pintu perlitasan kereta api. Hal ini ternyata cukup efektif karena setelah dua hari di pasang di jalur Bekasi-Cikampek, atap kereta yang biasanya dipenuhi para penumpang kini telah bersih dari para ‘atapers’. Sebelumnya, PT KA telah melaksanakan beberapa program guna mengatasi para penumpang atap, yakni dengan pemasangan kawat berduri dan penyemprotan cat berwarna. Kedua hal itu nampaknua masih bisa diatasi oleh para penumpang atap. Mereka melepas kawat berduri tersebut dari tempatnya, sehingga tidak ada halangan lagi untuk bisa naik di atap kereta.
Sebenarnya, permasalahan utama bukan terletak pada kurang disiplinnya masyarakat setempat, melainkan karena kurangnya tingkat kenyamanan kereta api kelas ekonomi. Mereka mengatakan bahwa dengan jumlah penumpang yang selalu membludak, PT KA tidak menyiapkan armada (gerbong) kereta api yang memadai. Sedangkan harga tiket yang hanya sekitar Rp 1500,- sebenarnya bukan menjadi suatu permasalahan utama. Isu yang beredar akhir-akhir ini adalah bahwa kereta kelas ekonomi akan ditiadakan lagi. Hal ini justru membuat khawatir para penumpang kelas menengah ke bawah. Jika hal ini benar-benar dilaksanakan, maka PT KA seakan memalingkan wajah dari suatu permasalahan pelik yang kini sedang dihadapi. Menanggapi wacana ini, ada beberapa yang sekiranya menganggap tindakan PT KA memasang bola beton dan lain sebagainya merupakan tindakan yang tidak manusiawi, karena bisa mencelakakan penumpang.
Upaya pihak berwenang dalam mengatasi para penumpang atap dengan cara bola beton, kawat berduri, dan lain sebagainya mungkin hanya bisa untuk mengatasi sementara waktu saja. sedangkan yang seharusnya dilakukan pihak terkait adalah menyiapkan armada atau gerbong tambahan, mengingat jumlah penumpang kereta api kelas ekonomi kian banyak. Selain itu, PT KA mungkin juga bisa melakukan sweeping setiap awal pemberangkatan kereta api. Sweeping dilakukan secara disiplin dan tegas, sehingga menimbulkan efek jera bagi para penumpang atap.-Rahayu Saktiningsih

Komentar
Posting Komentar